FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

FKPI - Forum Komunikasi Pemuda Islam

Bingkisan Cinta Untuk Generasi Muda

Senin, 20 Juni 2011

FOTO KEGIATAN KANTONG SEDEKAH

Nini kapit seorang nenek yang patut kita contoh dalam menempuh sisa hidupnya. Keseharian dirumah hidup sendri tanpa ditemani anak dan cucu. Kebetulan beliau memang tidak punya keturunan yang bisa menopang hidupnya. Keponakan dan keluarga yang lain peduli sama beliau, akan tetapi sang nenek ini tidak mau merepotkan orang lain.

Adik-adik FKPI yang tergabung dalam program KANTONG SEDEKAH, melakukan kegiatan rutinitas dengan melakukan santunan kepada beliau disetiap bulannya. Dana yang disedekahkan kepada nenek tersebut diperolah dari uang saku sekolah adik-adik fkpi yang ditabung mereka selama satu bulan dan dari hasil usaha ( gajih ) seneor FKPI yang sudah bekerja sebanyak 5% dari hasil usaha mereka masing-masing. Sedekah semua anggota FKPI tersebut dikumpulkan oleh pengelola KANTONG SEDEKAH dan kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan, tentunya sesuai dengan kriteria yang disepakati bersama.


Dapur / tungku memasak Nenek KAPIT


Tempat mandi dan mencuci piring nenek kapit.

Kondisi rumah beliau tampak dari dalam

Senior FKPI gotong royong memasang pipa air , agar nenek kapit tidak mengambil air lagi kesungai.










Ruamah nenek Kapit tampak dari depan, beliau duduk dan ditemanai oleh bendahara umum FKPI.

Alhamdulillah adik-adik pengelola KANTONG SEDEKAH sudah bisa memberiakn santunan rutin setiap bulan dan juga membayar lesterik untuk penerangan dan pompa air setiap bulan kepada tetangga nenek.

Lesterik nenek ikut ditetangga sebelah, dengan Program KANTONG SEDEKAH sudah bisa membeli kabel dan bayar setiap bulannya.

Minggu, 19 Juni 2011

PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS.KERJASAMA FKPI DENGAN PT. KINTAP JAYA WATINDO

A.  Dasar pemikiran
Ketidak berdayaan masyarakat dalam menyikapi kebutuhan hidup sangat bergantung pada kekuatan individual mereka sendiri. Kekuatan individu tersebut dapat dilihat dari latar belakang kehidupan mereka.

Cerita kehidupan masyarakat Kintap pada umumnya  bersandar pada kekayaan alam yang melimpah ruah. Mereka memanfaatkan kesuburan tanah untuk melakukan ladang berpindah dari satu hutan kehutan yang lainnya dan terus berputar sampai kembali lagi keladang pertama yang mereka garap.

Disetiap mereka melakukan penggarapan, mereka selalu menanam pohon buah-buahan seperti nangka, cempedak, rambutan, durian dan lain-lain. Sehingga tatkala mereka menggarap kembali lahan yang sudah lama ditinggal, mereka akan menikmati hasil dari tanaman buah-buahan tersebut.

Tradisi ladang berpindah ini, sangat mempengaruhi pola pendidikan anak disekolah. Mereka setiap melakukan pembersihan lahan, penanaman dan masa panen selalu mengajak seluruh anggota keluarga. Sehingga berdampak kepada pendidikan anak, seperti anak tidak disekolahkan, putus sekolah ditengah jalan dan ketinggalan mata pelajaran dengan jangka waktu yang panjang sekitar tiga sampai empat bulan.

Kekayaan alam berikutnya, masyarakat merasa sangat tercukupi secara ekonomi, hanya bermodalkan BALAYUNG  bisa  menebang satu sampai dua batang pohon kayu dan hasilnya cukup untuk keperluan keluarga selama satu minggu.



Metode penebangan pohon ini terus berkembang seiring dengan perkembangan pasar. Sehingga masyarakat yang dulunya penebangan menggunakan BALAYUNG satu minggu dua sampai tiga batang pohon. Setelah mereka menggunakan teknologi modern ratusan kubik kayu yang bisa mereka hasilkan dalam satu minggunya.

Dapat dibayangkan bagaimana mudahnya masyarakat dulu dalam mencari uang. Cukup mereka pergi kehutan sehari sampai dua hari ekonomi  keluarga sudah tercukupi. Kemudahan mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarga ternyata sangat memberikan dampak negatif terhadap pendidikan anak.

Para orang tua berpikir tidak perlu sekolah tinggi kalau cuman hanya untuk mencari uang, cukup belajar bagaimana cara menebang kayu dan menarik kayu dengan benar.
Biasanya para orang tua yang sudah mampu, membekali anak remajanya dengan dibelikan kerbau atau shin saw. Bagi orang tua yang  kaya biasanya si remaja diajari menyetir mobil truk.

Ini yang terjadi dikintap dibawah tahun 2000, anggapan orang tua pendidikan bukan kebutuhan. “ Sekolah atau tidak sama saja, akan kehutan juga pada akhirnya ” kata para orang tua dulu. Mereka beranggapan sekolah itu tidak penting, karena sekolah akan membuat anak malas, tidak bisa dimanfaatkan dan terkesan menghambur-hamburkan uang.
Intinya mereka belum menyadari dan memahami  betapa pentingnya investasi pendidikan terhadap masa depan anak.

Kesadaran orang tua terhadap pentingnya ijazah mulai timbul tatkala kayu sudah mulai menipis dan dibarengi dengan razia besar-besaran yang  berkepanjangan. Usaha mereka tidak ada lagi, mau ikut gabung keperusahaan ijazah tidak ada. 

Sejak itulah sekolah mulai rame dan hidup kembali, Pembangunan fasilitas pendidikan meningkat dan bertambahnya sekolah lanjutan dan pilihan-pilihan yang disediakan.

Akhirnya orang tua sadar bahwa pendidikan itu teramat penting dalam mendapatkan peluang  pekerjaan. Sehingga timbul budaya baru dimasyarakat “ kalau tidak tamat SLTA akan susah mendapatkan pekerjaan.”

Sebenarnya budaya tersebut adalah racun yang terasa manis namun tidak mematikan. Mengapa ?, kalau orientasinya sekolah = pekerjaan, maka yang akan terjadi, si anak cuman mengejar ijazah saja tidak peduli dengan pelajaran yang terkandung didalamnya. Yang penting lulus dan dapat ijazah masa bodoh dengan prestasi.

Olehnya perlu adanya perubahan pola fikir terhadap generasi remaja dan pemuda kita. Untuk melakukan perubahan tersebut membutuhkan banyak orang. Tidak cukup kalau perubahan itu diserahkan kepada para pendidik saja. Harus ada keterlibatan langsung maupun tidak langsung dari pihak ketiga.

Pihak ketiga yang dimaksud adalah para aktivis pendidikan, pemerhati pendidikan dan orang-orang yang peduli dengan perkembangan remaja dan pemuda yang akan datang.

Kami Forum Komunikasi Pemuda Islam melakukan kesepakatan bersama dengan PT Kintap Jaya Watindo ingin melakukan peran aktif dan bukti nyata terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan. Tentunya kami sesuaikan dengan kemampuan yang kami miliki. Agar kita bisa mewujudkan generasi muda yang handal didalam bidangnya.

B.  NAMA KEGIATAN
Kelas Khusus

C.  TUJUAN
1.    Membantu anak didik yang kurang mengerti mata pelajaran KIMIA dan MATEMATIKA.
2.    Menjalin silaturrahmi dan komunikasi yang baik dengan para pendidik.
3.    Membantu sekolah dalam mengatasi keterbatasan waktu mengajar dalam materi tertentu.
4.    Ingin terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan.
5.    Terciptanya murid yang mengerti pelajaran kimia dan matematika dengan baik.
D. MATERI YANG DIAJARKAN
Materi akan diajarkan langsung oleh tim ahli PT Kintap Jaya Watindo.
1.    Matematika
2.    Kimia.
3.    Tilawah dan Tajwid

E.  PESERTA
Peserta untuk mengikuti kelas khusus :
NO
MATERI
PESERTA
KELAS
KRITERIA PESERTA
JUMLAH PESERTA
KET
1.
Tilawah dan Tajwid
Umum



Sudah Berjalan
2.
Kimia
SMAN 1 Kintap
2 dan 3
Rengkeng 1 - 5 dari bawah
5 orang
Dilaksanakan tahun ajaran baru 2011 - 2012.
Matematika
5 orang
3.
Kimia
SMPN 1 Kintap
2 dan 3
Rengkeng 1 - 5 dari bawah
5 orang
Dilaksanakan tahun ajaran baru 2011 - 2012.
Matematika
5 orang
4.
Kimia
MTsN 1 Kintap
2 dan 3
Rengkeng 1 - 5 dari bawah
5 orang
Dilaksanakan tahun ajaran baru 2011 - 2012.
Matematika
5 orang

F.  METODE PEMBELAJARAN
1. Pertemuan minimal 2 kali dalam satu minggu / tingkatan.
2. Satu kali pertemuan Minimal 90 menit. 60 menit materi 30 menit evaluasi.
3. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan kurikulum sekolah / tingkatan.
4. Pengajar menggunakan sistem belajar bersama dan lebih kepada diskusi.
5. Peserta didik dalam sekali pertemuan maksimal 15 orang.

NO
NAMA
FAKULTAS
JURUSAN
PENGALAMAN
KET
1.





2.





F.  PEMATERI
G. ORIENTASI PROGRAM
Program Kelas Khusus  berorientasi kepada hasil akhir, bukan sekedar penuntasan program saja. Hasil ulangan peserta didik disekolah mereka masing-masing pada semester pertama tahun ajaran 2011 - 2012. Akan dijadikan tolak ukur keberhasilan program kelas khusus ini.

H. PELAKSANA KEGIATAN
Program pendidikan yang diberinama SEKOLAH KHUSUS ini, merupakan wujud kerjasama nyata antara perusahaan PT Kintap Jaya Watindo dan Forum Komunikasi Pemuda Islam dalam meningkatkan output pendidikan yang berkualitas. PT Kintap Jaya Watindo menyiapkan guru yang berkualitas dan kelengkapan yang menunjang kelancaran pembelajaran. Sedangkan Forum Komunikasi Pemuda Islam melakukan penjaringan peserta didik dan mempersiapkan tempat untuk berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar. 

I.   PENUTUP
Demikian penjelasan tentang sekolah khusus yang akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2011 ini. Dengan harapan yang kuat, uraian singkat ini dapat memberikan gambaran tentang program yang akan dilaksanakan. Semoga segala sesuatu yang direncanakan dan dikonsep dengan jelas mendapatkan hasil yang maksimal.

Kintap, 19 Juni 2011
Manager Program FKPI


Khairuddin.